Halaman

Selasa, 02 April 2013

penjahitan robekan perineum



Robekan perineum bisa terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan selanjutnya. Robekan ini dapat dihindari atau dikurangi dengan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat.


Memeriksa laserasi jalan lahir
Untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa daerah perineum, vagina dan vulva. Setelah bayi lahir, vagina akan mengalami peregangan, oleh kemungkinan edema dan lecet. Introitus vagina juga akan tampak terkulai dan terbuka. Sedangkan vulva bisa berwarna merah, bengkak dan mengalami lecet-lecet. Untuk mengetahui ada tidaknya trauma atau hemoroid yang keluar, maka periksa anus dengan rectal toucher.

Laserasi dapat dikategorikan dalam :
1. Derajat pertama: laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum, tidak perlu dijahit.
2. Derajat kedua: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum (perlu dijahit).
3. Derajat ketiga: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan spinkter ani.
4. Derajat empat: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan spinkter ani yang meluas hingga ke rektum.
Bila laserasi jalan lahir berada pada derajat III dan IV: Rujuk segera

Tujuan dari penjahitan perlukaan perineum atau akibat episiotomi adalah :
1. Untuk mendekatkan jaringan-jaringan perlukaan sehingga proses penyembuhan bisa terjadi, proses penyembuhan itu sendiri bukanlah hasil dari penjahitan tersebut tetapi hasil dari pertumbuhan jaringan.
2. Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukaan yang menyebabkan pembuluh darah terbuka.

Langkah-langkah penjahitan robekan perineum A. Persiapan Alat
1. Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan
a. Wadah berisi :
Sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit, benang jahit, kasa steril, pincet
b. Kapas DTT
c. Buka spuit sekali pakai 10 ml dari kemasan steril, jatuhkan dalam wadah DTT
d. Patahkan ampul lidokain
2. Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur
3. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu
4. Atur lampu sorot atau senter ke arah vulva / perineum ibu
5. Pastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan sabun pada air mengalir
6. Pakai satu sarung tangan DTT pada tangan kanan
7. Ambil spuit dengan tangan yang berasarung tangan, isi tabung suntik dengan lidokain dan
letakkan kembali ke dalam wadah DTT
8. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan sebelah kiri
9. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT dengan gerakan satu arah dari vulva ke perineum
10. Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap, pastikan bahwa laserasi hanya merupakan derajat satu atau dua.

B. Anestesi Lokal Keuntungan Anestesi Lokal
1. Ibu lebih merasa nyaman (sayang ibu).
2. Bidan lebih leluasa dalam penjahitan.
3. Lebih cepat dalam menjahit perlukaannya (mengurangi kehilangan darah).
4. Trauma pada jaringan lebih sedikit (mengurangi infeksi).
5. Cairan yang digunakan: Lidocain 1 %. Tidak Dianjurkan Penggunaan
Lidocain 2 % (konsentrasinya terlalu tinggi dan menimbulkan nekrosis jaringan).
Lidocain dengan epinephrine (memperlambat penyerapan lidocain dan memperpanjang efek
kerjanya).

Tindakan Anastesi Lokal
1. Beritahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Tusukkan jarum suntik pada daerah kamisura posterior yaitu bagian sudut bahwa vulva.
3. Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap
4. Suntikan anestesi sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum
5. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka arahkan jarum suntik sepanjang luka pada mukosa vagina
6. Lakukan langkah 2-5 diatas pada kedua tepi robekan
7. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan

C. Penjahitan Laserasi pada Perineum
1. Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi di mukosa vagina. Setelah itu buat ikatan dan potong pendek benang dari yang lebih pendek. Sisakan benang kira-kira 1 cm.
2. Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke bawah ke arah cincin himen
3. Tepat sebelum cincin himen, masukkan jarum ke dalam mukosa vagina lalu ke belakang cincin himen sampai jarum ada di bawah laserasi kemudian ditarik keluar pada luka perineum
4. Gunakan teknik jelujur saat menjahit lapisan otot. Lihat kedalam luka untuk mengetahui letak ototnya.
5. Setelah dijahit sampai ujung luka, putarlah jarum dan mulailah menjahit kearah vagina dengan menggunakan jahitan subkutikuler
6. Pindahkan jahitan dari bagian luka perineum kembali ke vagina di belakang cincin himen untuk diikat dengan simpul mati dan dipotong benangnya
7. Masukkan jari ke dalam rektum
8. Periksa ulang kembali pasa luka
9. Cuci daerah genital dengan lembut kemudian keringkan. Bantu ibu mencari posisi yang diinginkan
10. Beri ibu informasi kesehatan tentang :
a. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya
c. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 x per hari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa luka

MACAM – MACAM JAHITAN A. Jahitan Kulit 1. Jahitan interrupted :
a. Jahitan simple interrupted (Jahitan satu demi satu)
Merupakan jenis jahitan yang paling dikenal dan paling banyak digunakan. Jarak antara jahitan sebanyak 5-7 mm dan batas jahitan dari tepi luka sebaiknya 1-2 mm. Semakin dekat jarak antara tiap jahitan, semakin baik bekas luka setelah penyembuhan.

b. Jahitan Matras 1) Jahitan matras vertikal
Jahitan jenis ini digunakan jika tepi luka tidak bisa dicapai hanya dengan menggunakan jahitan satu demi satu. Misalnya di daerah yang tipis lemak subkutisnya dan tepi satu demi satu. Misalnya di daerah yang tipis lunak subkutisnya dan tepi luka cenderung masuk ke dalam. 2) Jahitan matras horizontal
Jahitan ini digunakan untuk menautkan fasia dan aponeurosis. Jahitan ini tidak boleh digunakan untuk menjahit lemak subkutis karena membuat kulit diatasnya terlihat bergelombang

c. Jahitan Continous 1) Jahitan jelujur : Mudah dipelajari, tidak nyeri, sedikit jahitan, lebih cepat dibuat, lebih kuat dan pembagian tekanannya lebih rata bila dibandingkan dengan jahitan terputus. Kelemahannya jika benang putus / simpul terurai seluruh tepi luka akan terbuka.
2) Jahitan interlocking, feston
3) Jahitan kantung tembakau (tabl sac)

2. Jahitan Subkutis a. Jahitan continous : jahitan terusan subkutikuler atau intrademal. Digunakan jika ingin dihasilkan hasil yang baik setelah luka sembuh. Juga untuk menurunkan tengan pad aluka yang lebar sebelum dilakukan penjahitan satu demi satu.
b. Jahitan interrupted dermal stitch

3. Jahitan Dalam
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang dren. Dren dapat dibuat dari guntingan sarunga tangan fungsi dren adalah mengelirkan cairan keluar berupa darah atau serum.

Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Laserasi derajat satu yang tidak mengalami perdarahan, tidak perlu dilakukan penjahitan.
2. Menggunakan sedikit jahitan.
3. Menggunakan selalu teknik aseptik.
4. Menggunakan anestesi lokal, untuk memberikan kenyamanan ibu.

PERAWATAN LUKA HEATING PERINEUM

a. Penanganan Komplikasi
1. Jika terdapat hematoma, darah dikeluarkan. Jika tidak ada tanda infeksi dan perdarahan sudah berhenti, lakukan penjahitan.
2. Jika terdapat infeksi, buka dan drain luka
1) Lalu berikan terapi ampisilin 500 mg per oral 4 x sehari selama 5 hari
2) Dan metronidazol 400 mg per oral 3 x sehari selama 5 hari

b. Perawatan Pasca Tindakan
1. Apabila terjadi robekan tingkat IV (Robekan sampai mukosa rektum), berikan anti biotik profilaksis dosis tunggal
Ampisilin 500 mg per oral dan metronidazol 500 mg per oral
2. Observasi tanda-tanda infeksi
3. Jangan lakukan pemeriksaan rektal selama 2 minggu
4. Berikan pelembut feses selama seminggu per oral

Informasi kesehatan untuk ibu
Setelah dilakukan penjahitan, bidan hendaklah memberikan nasehat kepada ibu. Hal ini berguna agar ibu selalu menjaga dan merawat luka jahitannya. Adapun nasehat yang diberikan diantaranya :
1) Menjaga daerah vulva dan perineum ibu selalu dalam keadaan kering dan bersih.
2) Menghindari penggunaan obat-obat tradisional pada lukanya.
3) Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin.
4) Menyarankan ibu mengkonsumsi nutrisi dan makanan bernilai gizi tinggi.
5) Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, atau sedikitnya minum 8 gelas sehari.
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu setelah melahirkan untuk memeriksa luka jahitan.

Sabtu, 09 Maret 2013

PeRkeNaLaN...


 
 ni muka awal - awal aq belum kuliah alias tamat SMA ( sekolah Menengah Atas ) gitu.... aq asli Muara Enim ,Palembang Sumatra selatan, aq kelahiran tahun 1990 waktu itu aq SMA nya di SMA N No.3 itu dulunya SMA 3 Tapi sekarang SMA nya berubah jadi SMA N no.2 muara enim hhhe bisa gitu ya hebat
kan....

  
Lanjut ni ini foto2 aq awalnya masuk AKADEMI KEBIDANAN PEMKAB MUARA ENIM angkatan 09 yang sangat2 aq banggain liat aja muka pada culun2nya,,awalnya sih g betah secara Banyaknya peraturan hhhe maklum g suka diatur,,,tapi sekarang sih aq malah kangen dengan asrama tercinta ku,,,,di kampuz biru itu la aq jadi tahu ilmu kebidanan....

 ni di tingkat 1 aq ikut kegiatan Gerak jalan,,,hmm tu pemimpinnya g bisa liat kamera dikit fose dehh hhhaa kebiasaan ni klo anak asrama befoto slalu fose tu liat tmen2 yg lain wlw pun g liat kamera tpi senyum2 :) oiya gerak jalan itu pake paksa2an lo wktu pemilihan nya cZ aq orangnya males banget ikut2an kegiatan kampus ini ni awal mula nama ku buming hhhah kayak artis aja....
ni foto udah agak2 gaul dikit lahh hhhaha PD nya...ni tingkat 2 semester 4 hmmm ini muka blum terkontaminasi dengan tugas2 yang meenumpuk cz di tingkat 2 ini rada2 nyantailah,,,

 
 ini kegiatan KARTINI CUP ,aq orangnya pemalu bgt waktu di tunjuk ma tmen2 kelas untuk ikut ajang kartini cup bukan main aq g mau banget....banyangin aja selama ada acara kartini di kampus mana mau aq nonggolin muka hanya untuk sekedar nontonin kk tingkat,temen2,n adk2 tingkat lomba kerjaan aq dikamar aj,,,,,jdi aq g tw apa yg dilakukan mereka dlm lomba kartini itu...liat aja sandal yg aq pake pnya temen aq hak nya paling rendah 3 cm maklum g bisa pake hak tinggi,,,,tpi alhamdulillah ni berkat dukungan tmen kamar,wali kelas n tmen2 diklas aq dapt juara 1 dari 5 besar ...dan aq pun dpt pengalaman n mulai membiasakan diri pake sandal hak tinggi hhhe :)

  
ini foto aq di tingkat 3 permisa hhha aq yg paling ujung pegang buku kopetensi itu buku tebel bgt kayak pembawa acara aj,,ini foto diambil waktu PKL di bandung di RS.H,,,n Sa..kin bandung,,,,nakalnya lg PKL malah narsis foto2 pasiennya kemana y ... :) di RS ini bnyak bngt pengalaman acungan jempol deh bwt RS ini....ini mah salah 1 foto PKL..banyak bgt foto2 PKL dimana2 tpi klo aq letakin semua y g ada habis2nya maksudnya g habis2 narsisnya  hhe :)

  
Dan ini ni foto terakhir aq di asrama,,ini foto aq wisuda ni kado terindah dari kedua orang tua ku D3 kebidanan AM.Keb hhhe nambah dikit ni nama ku jdi Defia Anggreana, AM. Keb sombongnya gpp y dikit :) 
ya dah deh perkenalannya makasih y udah sempetin waktunya membaca...
pepatah bilangkan tak kenal maka tak sayang,,,, 

 keep the spirit for the midwife - midwifery Indonesia